February 28, 2019
0

Kemendikbud akan mengirim 1.000 guru untuk dilatih di 15 negara selama tiga pekan. Langkah ini dilakukan untuk penguatan metodologi dan kompetensi para pendidik tersebut. Negara-negara yang menjadi tujuan ialah Finlandia, Korea, Jerman, Jepang, Prancis, Singapura, China, Hong Kong. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelaskan, pelatihan yang akan diberikan kepada para guru ini akan berbeda-beda.

Kendati demikian, arahnya untuk penguatan metodologi serta untuk penguatan kompetensi. “Intinya, kalau dikirim ke luar negeri wawasannya lebih terbuka. Ini juga dikirim ke negara-negara yang bisa jadi referensi, contoh, bench mark oleh guru yang akan dikirim,” ujar dia.

Menurut dia, para guru yang dikirim merupakan para guru yang berprestasi dalam sejumlah program. Selain para guru yang juara, seleksinya juga dilakukan berdasar asesmen yang dilakukan Kemendikbud melalui rekam jejak.

“Kemendikbud akan terus berusaha agar pelatihan guru ke luar negeri akan terus berlanjut, sehingga merekapun akan memiliki banyak pengalaman,” kata mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud Supriano mengungkapkan, para guru yang terpilih program ini akan berangkat akhir bulan ini. Menurut dia, langkah ini di lakukan semata dalam rangka fokus ke pengembangan sumber daya manusia.

“Pendidikan yang baik itu pengaruhnya ke guru,” katanya di kantor Kemen dikbud kemarin. Supriano meminta para guru dapat meningkatkan kompe tensinya dalam proses pembelajaran dengan melihat perbandingan dari beberapa negara lain yang sudah maju.

Menurut dia, proses pendidikan yang baik akan tercipta di sekolah oleh guru yang kualitasnya baik pula. “Selanjutnya, Kemendikbud berharap akan ada perubahan dalam proses pembelajaran di sekolah ketika para guru ini telah mendapat pembekalan ilmu baru,” ujar dia.

Sementara itu, pengamat pendidikan UPI Bandung Said Hamid Hasan berpendapat pengiriman guru untuk dilatih ke luar negeri memang akan bisa menambah wawasan guru.

Said pun berharap pengiriman guru ke luar negeri ini hanya sebatas apresiasi atau hadiah atas prestasi yang telah ditunjukkan oleh guru yang sudah diseleksi, dan bukan untuk menyelesaikan masalah terkait kompetensi guru.

Ketua Divisi Smart Learning Center PB Persatuan Guru Republik Indonesia Richardius Eko Indrajit mengatakan saat ini siswa di Indonesia bisa dengan mudahnya mencari dan mempelajari bahan ajar melalui internet. Dia mengatakan, jika semua materi ajar ada di You Tube maka guru pun semestinya tidak mengajarkan yang sudah ada di internet tersebut.

“Di era disrupsi ini, guru harus menguasai siber pedagogi, yakni bagai mana cara kita mengajar saat semua bahan yang mau kita ajarkan sudah ada di internet,’’ katanya. Dia menjelaskan, di era saat ini pedagogi siber diperlukan agar guru bisa membuat tugas siswa yang lebih menarik, yakni tugas yang tidak dengan mudahnya siswa mengopinya dari internet.

Guru harus pandai membuat tugas yang menantang siswa berimajinasi untuk menjawabnya dan dikomparasi dengan ilmu yang dibaca melalui buku. Dia mengatakan, era disrupsi ini juga mengubah posisi guru bukan lagi menjadi sumber ilmu, melainkan menjadi arsitek kelas dengan fungsi sebagai fasilitator dan sahabat.
Sumber : https://nasional.sindonews.com
====================================
PESAN MENDIKBUD DALAM PELEPASAN PROGRAM PELATIHAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KE LUAR NEGERI TAHUN 2019: “LURUSKAN NIAT”

Berikut beberapa pesan Bapak Profesor Muhadjir dalam acara Pelepasan Program Pelatihan Pendidik dan Tenaga Kependidikan ke Luar Negeri Tahun 2019 di Gedung A Kemdikbud Jakarta, Rabu 27 Februari 2019

1. Luruskan Niat

Kepada para pendidik dan tenaga kependidikan yang dikirim ke luar negeri agar meluruskan niat untuk belajar dan berlatih, mencari ilmu, mencari pengalaman, dan mencari hal-hal yang baik di negara yang dituju. Para pendidik dan tenaga kependidikan yang dikirim ke luar negeri bukanlah untuk jalan-jalan, tetapi untuk mendapatkan hal-hal yang baik, meningkatkan profesionalitas, dan mampu menjadi kekuatan untuk memperbaiki atau mengubah dunia pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.

2. Bersyukur

Bahwa pendidik dan tenaga kependidikan yang dikirim adalah yang terpilih dari 3, 17 juta pendidik bahkan lebih. Perwujudan rasa syukur tersebut tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi diwujudkan dalam tindakan untuk bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan memanfaatkan kesempatan mendapatkan pengalaman terbaik.

3. Berpikir Kritis

Selama di luar negeri dan setelah pulang nanti diharapkan pendidik dan tenaga kependidikan tidak hanya meniru hal-hal yang baik, tetapi hendaknya mampu berpikir kritis dan inovatif untuk bisa melampaui apa yang didapatkan dari negara yang dituju.

4. Ingatlah bahwa Dibiayai Rakyat

Bahwa program pelatihan pendididik dan tenaga kependidikan ke luar negeri tahun 2019 adalah dari dana APBN yang juga bersumber dari Rakyat Indonesia. Oleh karena itu, haruslah dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan nantinya memberikan manfaat untuk rakyat, khususnya menjadikan pendidikan Indonesia yang lebih baik.

(Jakarta, 27 Februari 2019 ditulis oleh Muh Zuhri, Guru Bahasa Indonesia SMA Negeri 2 Boyolali, Jawa Tengah)

Demikian postingan kami dengan judul Kemendikbud Akan Mengirim 1.000 Guru Untuk Dilatih Di 15 Negara Semoga bermanfaat dan Terima Kasih atas kunjungannya...Eh Jangan lupa Share and Like Ya?

Share To :

0 Comments:

Post a Comment


Monetize your website traffic with yX Media