Terkait peningkatan kompetensi guru, Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud Supriano menerapkan metode pelatihan
guru yang menggunakan metode MGMP. Metode ini masih menggunakan Musyawarah Guru
Mata Pelajaran (MGMP), tetapi beda dari cara pelaksanaan.
Skema pelatihan terdahulu adalah guru-guru dikumpulkan
dan diberi paparan teoretis bersifat searah. Setelah itu, mereka kembali ke
sekolah masing-masing tanpa ada pengawasan lanjutan mengenai penerapan dan
keberhasilan materi hasil pelatihan.
Pelatihan yang baru menggunakan pendekatan berbasis
masalah di zonasi masing-masing. Pada pertemuan pertama guru mendiskusikan
masalah yang dialami dan mencari jalan keluar. Berdasarkan jalan keluar itu,
mereka membuat rencana pelaksanaan pemelajaran untuk mata pelajaran yang diampu
dan langsung diterapkan di sekolah. Di pertemuan berikutnya mereka membahas
evaluasi mingguan dari penerapan tersebut. “Setelah tiga minggu, guru-guru
mengevaluasi jika metode itu harus diperbaiki atau malah diganti. Setiap
pertemuan harus bersifat produktif sekaligus evaluatif,” ujar Supriano.
DESAIN PROGRAM GURU DALAM ZONASI
Skema
pelatihan terdahulu adalah guru-guru dikumpulkan dan diberi paparan teoretis
bersifat searah. Setelah itu, mereka kembali ke sekolah masing-masing tanpa ada
pengawasan lanjutan mengenai penerapan dan keberhasilan materi hasil pelatihan.
Pelatihan yang baru menggunakan pendekatan berbasis masalah di zonasi masing-masing. Pada pertemuan pertama guru
mendiskusikan masalah yang dialami dan mencari jalan keluar. Berdasarkan jalan
keluar itu, mereka membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk mata
pelajaran yang diampu dan langsung diterapkan di sekolah. Di pertemuan
berikutnya mereka membahas evaluasi mingguan dari penerapan tersebut.
Di MGMP, guru akan mendapatkan hasil analisa terhadap
capaian skor Ujian Nasional dari peserta didik. Guru bisa melihat pada soal
nomor berapa para peserta didik mengalami kesulitan, kemudian dia ambil
materinya dengan melihat unit pembelajarannya.
Di situlah dengan MGMP yang dilaksanakan dengan sistem
in, on, in, on yang setara dengan 82 jam pelajaran atau terakui dengan 2
kredit. Harapannya dengan pendekatan MGMP bisa menjadi solusi para guru untuk
meningkatkan mutu, kompetensinya dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
DESAIN AKTIVITAS GURU DI ZONASI
Bimbingan teknis
instruktur nasional, bimbingan teknis calon guru inti terus dilakukan dalam
rangka membekali kepada para fasilitator, para guru inti tentang kemampuan untuk mengelola atau melatihkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi kepada para guru.
MGMP dilaksanakan
dengan sistem in, on, in, on yang setara dengan 82 jam pelajaran atau terakui
dengan 2 kredit. Harapannya dengan pendekatan MGMP bisa menjadi solusi para
guru untuk meningkatkan mutu, kompetensinya dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
ALUR PEMBELAJARAN DI ZONASI
Post a Comment for "Metode Pelatihan Guru Dengan Mengoptimalkan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)"