Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin menilai banyak masyarakat salah
memahami ide aparatur sipir negara (ASN) kerja dari rumah.
"Bukan, maksudnya merumahkan ASN terus
bekerja dari rumah dan tidak ada yang masuk kantor. Bukan begitu maksudnya, itu
tidak betul," ungkap Syafruddin
"Di era teknologi, di mana pun kita bisa bekerja. Bisa di mobil,
apalagi di Jakarta yang macet. Kita buka laptop sambil mengerjakan pekerjaan
dan bisa juga online dengan kantor," tambah Syafruddin.
Lebih jauh Syafruddin mengatakan ide bekerja dari rumah tersebut muncul
karena banyak ASN mempunyai beban kerja tinggi yang tak mungkin diselesaikan di
kantor. Pasalnya jam kerja di kantor terbatas.
"Seperti saya, seperti para menteri. Menteri sekarang apalagi Ibu
Menteri Keuangan (Sri Mulyani) itu pekerjaannya satu meter sehari yang harus
dikoreksi dan baca. Kalau dikerjakan semua, bisa sampai jam satu malam,"
ungkapnya.
Selain bekerja di rumah, ada usulan single
salary untuk pegawai negeri sipil. Single salary atau penggajian
tunggal adalah penetapan besaran gaji tidak didasarkan pangkat dan golongan
tapi penilaian kinerja.
Menurut Syaffrudin, ASN dan aparat negara lainnya mendapatkan salary
bermacam-macam. Ada gaji pokok, tunjangan jabatan, dan tunjangan kinerja. Namun
setelah pensiun, hanya gaji pokok yang dihitung.
"Sekarang negara memperhatikan, semua aparat ini supaya nanti di
masa tua atau masa pensiun bisa hidup layak dan memadai. Jadi diatur sedemikian
rupa pendapatan-pendapatan itu yang dinamakan single salary," tambah
Syafruddin.
Lihat Videonya:
Lihat Videonya:
Sumber : https://www.beritasatu.com
Post a Comment for "MenpanRB Buka Suara Soal ASN Kerja di Rumah dan Single Salary"