Sebagai panduan umum bagi pelaksanaan gerakan literasi di
sekolah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) telah menerbitkan
Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah pada bulan Oktober 2018. Namun dengan
berlangsungnya Festival Literasi Sekolah 2019 pada 26 s.d 29 Juli 2019
lalu, para pemangku kepentingan kembali diingatkan pentingnya peran aktif semua
pihak dalam upaya menggerakkan literasi di sekolah. Untuk itu, perlu ada suatu
panduan yang menyertainya.
Desain Induk disusun agar pemangku kepentingan dapat memberikan arahan strategis bagi kegiatan literasi di lingkungan satuan pendidikan dasar dan menengah. Dengan tersedianya Desain Induk, diharapkan pemangku kepentingan dapat memahami fondasi dan arahan konseptual mengenai bagaimana sebaiknya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dilaksanakan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan.
Desain Induk disusun agar pemangku kepentingan dapat memberikan arahan strategis bagi kegiatan literasi di lingkungan satuan pendidikan dasar dan menengah. Dengan tersedianya Desain Induk, diharapkan pemangku kepentingan dapat memahami fondasi dan arahan konseptual mengenai bagaimana sebaiknya Gerakan Literasi Sekolah (GLS) dilaksanakan, mulai dari tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga satuan pendidikan.
Ke
depan, Desain Induk diharapkan berkembang secara kreatif dan inovatif dari
tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten/kota hingga masyarakat pegiat literasi.
Salah satu kegiatan di dalam GLS yang masih dijalankan di banyak satuan
pendidikn hingga saat ini adalah kegiatan 15 menit membaca buku nonpelajaran
sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan untuk menumbuhkan
minat baca peserta didik serta meningkatkan keterampilan membaca agar
pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Materi baca berisi nilai-nilai
budi pekerti, berupa kearifan lokal, nasional,
dan global yang disampaikan sesuai tahap perkembangan peserta didik.
Literasi dasar yang terdiri atas baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya dan kewargaan merupakan bagian dari kecakapan abad XXI. Bersama dengan kompetensi dan karakter, ketiga hal tersebut akan bermuara pada pembelajaran sepanjang hayat. Program GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti. Silakan download Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah di sini atau di sini.
Sumber : https://www.kemdikbud.go.id
Post a Comment for "Panduan Bagi Gerakan Literasi di Sekolah ( Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah 2019 )"