zmedia

Aturan Blokir IMEI Hape Black Market (BM), Ponsel Curian Bakal "No Signal"


Akhirnya regulasi soal blokir IMEI (international mobile equipment identity) hape tidak resmi atau hape black market disahkan juga. Setelah melewati proses panjang, aturan ini kemudian disahkan oleh 3 kementerian, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Perindustrian. Melalui Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 11 Tahun 2019 teranglah segala perkara soal blokir-memblokir IMEI hape yang sebelumnya tidak ketahuan sasarannya.

Jadi begini, aturan ini dibuat dalam rangka melindungi konsumen, industri nasional, dan pemasukan negara. Kalau ada yang belum tahu, hape-hape merek luar negeri yang beredar di Indonesia itu harus memenuhi syarat TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri). Makanya ada hape-hape yang dibuat di Indonesia yang aplikasi bloatware (bawaan) banyak betul. Atau macam Apple yang menempuh jalur komitmen investasi untuk memenuhi persyaratan TKDN. Nah hape-hape yang nggak lolos TKDN inilah yang disebut hape tidak resmi atau black market alias pasar gelap.

Berhubung hape BM ini udah beredar banyak banget di Indonesia, jadi wajar sih ada masyarakat yang khawatir jika hape yang dimilikinya tidak lagi bisa dipakai. Karena itulah, ada beberapa hal yang wajib kamu ketahui terkait aturan ini. Jangan sampai nantinya kalian khawatir berlebihan sampe jual hape dengan harga yang kelewat murah. Kan sayang banget itu.

Pertama, blokir dalam aturan ini tidak berarti hape BM sama sekali tidak bisa digunakan atau langsung mati total. Posisi blokir dilakukan lewat jaringan seluler melalui penyelenggara jaringan. Jadi, hape-hape BM tetap bisa nyala dan digunakan secara normal, hanya saja tidak bisa menggunakan jaringan seluler dan kartu SIM. Kalau mau internetan, ya paling bisanya lewat jaringan wi-fi.

Kedua, urusan blokir jaringan ini baru akan dilakukan setelah aturannya berlaku. Jadi buat kalian yang punya hape-hape BM sebelum aturan diberlakukan, hape kalian tidak akan diblokir jaringan selulernya. Hanya, nantinya kalian perlu meregistrasikan nomor IMEI ke Kementerian Kominfo melalui aplikasi yang belum tahu kapan keluarnya. Jadi, nggak usah khawatir hape kalian saat ini tidak bisa digunakan, tinggal registrasi urusan selesai.

Ada juga sih yang bilang kalau hape BM sudah terhubung dengan jaringan seluler sebelum peraturan berlaku, maka hape tersebut tidak akan terpengaruh aturan. Tidak perlu registrasi, hanya perlu terdaftar di jaringan. Walau kurang jelas bagaimana teknisnya, yang pasti hape BM tetap bisa digunakan selama telah digunakan sebelum aturan tersebut berlaku.

Ketiga, aturan ini baru berlaku pada 18 April 2020, tepat 6 bulan setelah aturannya disahkan. Jadi, buat kalian yang masih lirik-lirik dan tertarik untuk membeli Google Pixel 4, belilah segera sebelum April 2020. Karena setelah aturan berlaku, semua hape BM akan masuk daftar hitam IMEI yang tidak bisa mengakses jaringan seluler di Indonesia.

Keempat, publik bisa mengecek apakah hape yang sekarang mereka gunakan itu BM atau resmi melalui laman cek IMEI di situs Kementerian Perindustrian. Misalnya, hape yang saya gunakan sekarang, iPhone XS Max versi Hongkong, ternyata masuk dalam kategori hape BM karena tidak terdaftar di database Kemenperin. Tapi ya santai, kan tetap masih bisa digunakan.


Dalam Siaran Pers No. 144/HM/KOMINFO/08/2019 dinyatakan tengah dibuat Rancangan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika (RPM) Tentang Pembatasan Akses Layanan Telekomunikasi Bergerak Seluler Pada Alat Dan/Atau Perangkat Telekomunikasi.

Post a Comment for "Aturan Blokir IMEI Hape Black Market (BM), Ponsel Curian Bakal "No Signal""