Pemerintah menegaskan bahwa Kartu Pra Kerja ini
disiapkan untuk para pencari kerja, pekerja yang berhenti kerja, maupun yang
akan pindah kerja. Kartu Pra Kerja disiapkan untuk WNI berusia 18 tahun ke
atas, tidak dalam sedang pendidikan formal, dan programnya akan juga didorong
untuk pekerja migran Indonesia.
“Jadi fokusnya adalah pemerintah mempersiapkan
dana untuk melakukan pelatihan. Nah pelatihan sumber pelatihan yang ada
di dalam negeri,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangan
pers usai mengikuti rapat terbatas di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (10/12)
petang.
Pemerintah, lanjut Airlangga, sudah menyiapkan
beberapa pelatihan termasuk di dalamnya lembaga-lembaga yang sudah ada dimiliki
oleh pemerintah maupun swasta. Dimana lembaga-lembaga tersebut akan menyiapkan
pelatihan, dan pelatihannya bisa mencakup masalah teknik industri tertentu,
termasuk industri digital, terkait dengan lifestyle, termasuk untuk fotografi,
perawatan, kemudian terkait dengan properti, pertanian, penjualan, perbankan,
industri kreatif, industri pertanian dan yang lain.
Menurut Menko Perekonomian, lembaga-lembaga
tersebut pada prinsipnya adalah menjadi official partner dari pada Kartu Pra
Kerja, yag nanti disiapkan terkait dengan platform digital, mulai dari pilihan
terhadap latihan, mengikuti pelatihan online maupun offline, dan juga
mendapatkan insentif.
Selain itu pemerintah juga menyiapkan demand
side-nya terkait dengan kebutuhan usaha terhadap pekerja, jadi baik itu dalam
project strategis nasional maupun investor yang masuk di BKPM ataupun di
kementerian-kementerian sektor atau bahkan project-project swasta.
Terkait time schedule untuk program Kartu Pra
Kerja, menurut Menko Perekonomian, diharapkan pada Desember ini Peraturan
Presiden (Perpres)nya sudah selesai. Kemudian di bulan Januari, pemeritah
akan menyiapkan project management office atau PMO, kemudian di bulan Februari
diharapkan sudah ada penjelasan publik dalam bentuk website.
“Kemudian bulan Maret dan awal April akan ada
pilot atau uji coba di dua kota, rencananya di Jakarta dan di Bandung, dan
basisnya adalah aplikasi. Kemudian di bulan April sampai Agustus adalah
perluasan implementasi di berbagai kota dan launching daripada itu nationwide
itu direncanakan di bulan Agustus,” jelas Airlangga.
7 Juta Kuota
Pemerintah, jelas Menko Perekonomian Airlangga
Hartarto, akan membangun suatu learning ecosystem, kemudian lembaga
pelatihannya, perbankannya. Kemudian dari segi providers dari pemerintah, dari
employer-nya baik itu Kadin, Apindo maupun pengusaha.
“Nah yang sedang disiapkan dalam ekosistem itu
adalah platform digital, financial technologi, kemudian dari job portalnya,”
ujar Airlangga.
Mengenai jumlah peserta, Menko Perekonomian
mengemukakan, rencananya yang jadi basis anggaran itu 3 sampai 7 juta. Dengan
total anggaran Rp10 triliun, yang murni untuk pelatihan tenaga kerja.
“Jadi kalau modal kerja nanti kita punya program
yang kredit usaha rakyat dan yang lain. Jadi kita tidak campur antara pelatihan
dan program-program lain. Ini murni untuk pelatihan,” tegas Airlangga.
Sumber: https://setkab.go.id/
Post a Comment for "Menko Perekonomian: Kartu Pra Kerja Disiapkan Untuk Pencari Kerja, Yang Berhenti Kerja, Maupun Yang Pindah Kerja "