Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi
kita semua,
Om swastyastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu
Saudara-saudari sebangsa dan setanah Air,
Hari ini, kedua
kalinya kita memperingati dan merayakan Hari Pendidikan Nasional di tengah
suasana pandemi Covid-19. Masa-masa ini tidaklah mudah bagi para pendidik,
pelajar, orang tua, serta kita semua yang menjalani aktivitas di tengah wabah
yang masih melanda dunia.
Pada hari lahir Bapak
Pendidikan Indonesia Ki Hajar Dewantara, sekaligus hari penting bagi pendidikan
nasional ini, marilah kita kesampingkan sejenak segala kesulitan. Hari ini kita
bangkitkan semangat untuk menyongsong lembaran baru pendidikan Indonesia.
Ibu, Bapak, serta adik-adikku pelajar Indonesia,
Terlalu lama pemikiran Ki Hajar
Dewantara tidak kita manfaatkan sepenuhnya. Pendidikan di Negara Kesatuan
Republik Indonesia haruslah menuju arah lahirnya kebahagiaan batin serta juga
keselamatan hidup. Esensi mendasar pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan
manusia.
Mulai hari ini, pemikiran Bapak
Pendidikan Indonesia tersebut haruslah kita jiwai dan kita hidupkan kembali
agar lekas tercipta pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia,
serta terwujudnya kemerdekaan belajar yang sejati.
Hari ini adalah sebuah momen yang tepat
bagi kita untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah dikerjakan dengan
baik dan apa saja yang perlu diperbaiki. Lembaran baru pendidikan Indonesia
berarti transformasi. Transformasi yang tetap bersandar pada sejarah bangsa,
dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang.
Saudara-saudari yang saya muliakan,
Saya ingin, anak-anak Indonesia menjadi
pelajar yang menggenggam teguh falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka
sepanjang hayatnya, dan pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan
percaya diri. Karenanya, kementerian ini secara konsisten terus melakukan
transformasi pendidikan melalui berbagai terobosan Merdeka Belajar.
Empat upaya perbaikan terus kami
kerjakan bersama berbagai elemen masyarakat. Pertama, perbaikan pada
infrastruktur dan teknologi. Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan
pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Ketiga,
perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Keempat, perbaikan kurikulum,
pedagogi, dan asesmen.
Sejak saya menjabat sampai dengan saat
ini, termasuk pada masa pandemi, sepuluh episode Merdeka Belajar telah
diluncurkan dan akan masih banyak lagi terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang
akan kita lakukan. Transformasi yang bermakna ini kami kerjakan agar segala
sesuatu yang selama ini membuat bangsa ini hanya berjalan di tempat, dapat berubah
menjadi lompatan-lompatan kemajuan.
Dari lubuk hati yang terdalam, saya dan
keluarga besar kementerian mengucapkan terima kasih yang tak terhingga.
Terobosan-terobosan Merdeka Belajar betul-betul dapat menyasar seluruh
masyarakat, mulai pendidik dan pelajar dari PAUD sampai pendidikan tinggi,
orangtua, para wakil rakyat, pemerintah daerah, organisasi kemasyarakatan,
hingga dunia usaha dan dunia industri, dari Sabang sampai Merauke, Miangas
sampai Pulau Rote.
Ibu, Bapak, dan adik adik pelajar yang saya banggakan,
Krisis pandemi ini adalah ladang
optimisme yang menunggu untuk kita panen. Krisis adalah kesempatan kita untuk
menuai kemajuan, Saat ini ada sebagian yang sudah menerapkan pembelajaran tatap
muka secara terbatas, ada juga yang tengah bersiap. Saya sangat bersemangat,
melihat masyarakat sadar bahwa kita harus terus bergerak maju dan melakukan
berbagai lompatan kemajuan tanpa keraguan, tentunya dengan mengedepankan
keselamatan dan kesehatan.
Kita perlu memahami bahwa pandemi
bukanlah satu satunya tantangan yang kita hadapi. Di depan, masih membentang
sederet tantangan yang akan dan harus kita lalui bersama. Mari kita lalui
segala tantangan dengan inovasi dan solusi. Mari kita ciptakan sejarah yang
gemilang dan tak terbantahkan oleh dunia.
Ketahuilah, tidak ada tantangan yang
tidak dapat dihadapi bangsa yang besar ini jika kita bergotong-royong. Bahwa
dengan bergotong royong, upaya kita untuk mewujudkan Merdeka Belajar akan
semakin cepat terlaksana. Silih asah, silih asuh, dan silih asih. Saling memintarkan,
saling menyayangi, dan saling memelihara, demi satu tujuan: SDM unggul,
Indonesia maju.
Akhir kata, di hari yang mulia ini dan
di bulan yang penuh kemenangan ini, saya ucapkan Selamat Hari Pendidikan
Nasional. Mari bangkit dan pulih. Mari
serentak bergerak, wujudkan Merdeka Belajar!
Sekian, terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh,
Om shanti, shanti, shanti, om,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan.
Jakarta, 2 Mei 2021
Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset dan Teknologi
Republik Indonesia
Nadiem Anwar Makarim
Post a Comment for "Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia dalam Peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2021"