Data Pokok Pendidikan (Dapodik) menjadi daya tarik bagi
Nigeria saat kunjungan untuk belajar praktik baik layanan pendidikan dasar di
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jakarta. Daya tarik ini
terletak kepada reliabilitas data, terutama jenjang pendidikan dasar dan
menengah, yang menggunakan data referensi tingkat nasional. Dapodik adalah
suatu sistem pendataan yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
yang memuat data satuan pendidikan, peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan,
dan substansi pendidikan yang datanya bersumber dari satuan pendidikan yang
terus menerus diperbaharui secara online.
"Perwakilan
Nigerai mau belajar tentang pendidikan dasa, mereka ingin mengembangkan
pendidikan nasional mereka sambil belajar mengenai isu-isu pendidikan yang
mereka hadapi," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikdasmen Kemendikbud) Hamid
Muhammad, usai audiensi perwakilan Indonesia melalui Kemendikbud dengan
perwakilan pendidikan Nigeria, di Jakarta, Senin (25.3.2019).
Menurut
Dirjen Hamid, data referensi merupakan kekuatan dari reliabilitas data Dapodik
yang berasal dari data referensi. Data referensi, berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) No 79 Tahun 2015 tentang Dapodik,
berupa data yang terverifikasi dan tervalidasi keabsahannya untuk memenuhi
kualifikasi sebagai acuan yang terdiri atas referensi data wilayah, referensi
data operasional dan referensi nomor identitas.
"Data
Pokok Pendidikan, itu karena kita menganut standar dalam memberikan layanan
pendidikan, jadi datanya berstandar, tim evaluasinya berstandar, kurikulum
standar, maka semuanya standarisasi di pusat," ujar Hamid. Kemudian, data
yang dipusatkan itu, lanjut Hamid, hanya data referensi misal nomor induk siswa
nasional, nomor unik pendidik dan tenaga kependidikan, nomor pokok sekolah
nasional. "Jadi, referensinya dapat memudahkan koordinasi, dan tidak
overlapping antara sekolah dengan madrasah, madrasah dengan madrasah, madrasag
dengan clc, siswa dengan sekolah regular, dan madrasah," jelasnya.
Olatunde
Adetoyese Adekola, selaku Ketua dari delegasi perwakilan pendidikan Nigeria,
mengungkapkan aplikasi dapodik menjadi menarik karena mendorong sekolah untuk
memperbaharui data secara berkala untuk kebutuhan layanan pendidikan, khususnya
jenjang pendidikan dasar. "Penerapan aplikasi ini sangat mendukung bagi
Nigeria untuk menerapkan data layanan pendidikan yang reliable," ujarnya.
Kepala
Pusat Data dan Statistika Pendidikan (Ka. PDSP) Kemendikbud, Bastari,
menjelaskan sumber data untuk Dapodik bukan terbatas bagi institusi
Kemendikbud, tapi koordinasi antar kementerian. "Dapodik ini bukan hanya
data yang berada di bawah naungan Kemendikbud, tapi dari kementerian lain.
Sehingga koordinasi pun dilakukan antar kementerian, seperti dari Kementerian
Agama, dan Kementerian Luar Negeri," jelasnya. Kemudian, Bastari
melanjutkan bahwa masing-masing data diberikan nomor unik dan berlaku single
sebagai data referensi. "Setiap data dari antar institusi diberikan data
referensi, seperti guru dan peserta didik memiliki satu nomor unik dan berlaku
single," jelasnya. Bastari menegaskan untuk reliabilitas data, terdapat
pengaturan penggunaan data. "Disini, pemerintah daerah, seperti
Kabupaten/Kota hanya bisa menggunakan data untuk keperluan layanan pendidikan,
tidak dapat mengubah data yang ada," jelasnya.
Berbagi
praktik baik pun mencakup layanan pendidikan bagi siswa termarjinalkan,
penanangan peserta didik putus sekolah atau drop out, layanan pendidikan di
wilayah terpencil (remote area), dan pengelolaan guru.
Sumber : www.kemdikbud.go.id
Post a Comment for "Berbagi Praktik Layanan Pendidikan Dasar Indonesia, Dapodik Menjadi Daya Tarik Nigeria"