Pusat Data dan Informasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pusdatin Kemendikbud) kembali menyiapkan
program Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), atau
lazim disingkat “Pembatik”, di tahun 2021 ini. Sosialisasi prapeluncuran
Pembatik dilaksanakan secara luring terbatas di Kantor Pusdatin Kemendikbud,
Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (7/4). Pembatik akan diluncurkan secara resmi
pada 15 April 2021, dan dilaksanakan pada pertengahan April s.d. Oktober
mendatang.
Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusdatin, Muhammad Hasan
Chabibie, berharap Pembatik mampu memperkuat literasi TIK para guru. Tahun
lalu, Pembatik diikuti oleh 70 ribu guru. Hasan berharap, tahun ini bisa
diikuti minimal 75 ribu guru yang akan jadi mitra penggerak pembelajaran abad
21. “Pandemi ini memaksa kita, mau tidak mau, untuk makin lincah memanfaatkan
TIK dalam proses belajar mengajar,” ujar Hasan saat ditemui di kantornya.
Hasan mengatakan, program Pembatik dapat diikuti guru Pegawai
Negeri Sipil (PNS), swasta, maupun guru honorer. Semua guru, kata dia, boleh
mengikuti Pembatik, sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan. “Bukan berarti
karena ini Pembatik, harus guru TIK yang ikut. Guru agama, bahasa, sejarah,
apapun boleh. Harapannya, ini jadi cermin di mana teknologi dimanfaatkan di
semua mata pelajaran,” ungkapnya.
Melalui Pembatik, Hasan berharap para peserta mampu menguasai
TIK dan menerapkannya pada pengajaran di sekolah, serta menjadi penggerak TIK
di lingkungan masing-masing. “Dengan ikut Pembatik, kami harap kompetensi dan
wawasan mereka meningkat dan makin ahli menerapkan pembelajaran berbasis TIK,”
tambahnya.
Syarat mengikuti Pembatik pun dibuat secara simpel dan mudah
dipahami. Setiap calon peserta harus memiliki SK PNS bagi para guru PNS dan SK
Yayasan bagi guru-guru swasta pada semua jenjang, yang dibuktikan dengan surat
keputusan PNS yang bersangkutan, atau guru tetap yayasan yang dibuktikan dengan
surat keputusan pengangkatan dari yayasan. “Kami buat persyaratan yang simpel,
sesuai dengan semangat Merdeka Belajar. Sekali lagi, ini terbuka bagi guru
negeri dan swasta,” imbuh Hasan.
Syarat lainnya, calon peserta yang mendaftar program Pembatik
merupakan pengajar minimal satu bidang studi di sekolahnya (guru mata
pelajaran/ guru kelas). Guru honorer di instansi pendidikan pemerintah/swasta
dari semua jenjang juga dapat mengikuti program ini, dengan syarat bukti
keputusan lembaga bersangkutan. Para guru yang menjadi peserta program pembatik
diharapkan dapat meningkat kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi TIK
guru dari UNESCO.
Pada program Pembatik, dijelaskan Hasan, para peserta akan
menghadapi empat tahapan pembelajaran. Fase yang akan dihadapi adalah literasi,
implementasi, kreasi, dan berbagi. Pada tahap literasi, peserta akan dibekali wawasan.
Selanjutnya tahap implementasi. “Mulailah kita bahas skenario paling tepat
untuk implementasi di sekolah masing-masing,” ujar Hasan.
Ketiga adalah tahap kreasi di manaa para guru akan diajarkan
membuat konten seperti animasi sederhana. Tahap keempat, berbagi. Di sini, para
guru akan didorong untuk berbagi inovasi-inovasi yang sudah dilakukan.
“Inovasi-inovasi terbaik, pada penghujung program akan kita kumpulkan dan kita
pilih yang terbaik untuk ditampilkan di portal Rumah Belajar,” jelas Hasan.
Hasan juga menyoroti, menyambung Pembelajaran Tatap Muka yang
direncanakan mulai dilaksanakan kembali pada Juli 2021. Para siswa dan guru
diharapkan tidak meninggalkan kemudahan teknologi yang sudah dirasakan selama
masa Pembelajaran Jarak Jauh.
Lewat program ini, para guru juga didorong membagikan praktik
baik di daerah masing-masing. Kemudian, guru-guru terbaik di 34 provinsi, akan
dikumpulkan menjadi Duta Rumah Belajar, yang menjadi ujung proses peningkatan
kompetensi di 2021.
http://simpatik.belajar.kemdikbud.go.id/user/pembatik_2021_level1
Sebagai informasi, situs Rumah Belajar Kemendikbud sudah
dikunjungi lebih dari 200 juta kali dan menjadi salah satu alternatif portal
pemerintah yang terus memfasilitasi para pendidik selama masa pandemi
Post a Comment for "Dukung Literasi Teknologi Guru, Pusdatin Siapkan Program Pembelajaran Berbasis TIK (Pembatik 2021)"