Ternyata apa yang
mas mentri sampaikan ada benarnya juga hati siswa yang harus disentuh terlebih
dahulu sebelum ilmu diajarkan itu bunyi teori orang-orang modern zaman
sekarang, namun jauh sebelum semua orang membuat ulasan dan teori rasullullah sudah
memberikan contoh nyata kepada kita bagaimana kasih sayang beliau kepada
anak-anak sebagai pewaris generasi.
Ketika sholat
misalnya beliau tidak pernah marah meski ada anak kecil yang menangis keras
atau ada anak yang riang bermain di mesjid nabawi, suatu
ketika cucu rasullullah naik ke punggung beliau ketika mengimami sholat
berjamaah tepat sewaktu sujud, para sahabat sampai mengira rasullullah sedang
menerima wahyu dikarenakan sujud yang dilakukan lebih lama dari biasanya, salah seorang sahabat sempat bertanya perihal
tersebut, rasullullah menjawab bahwa
beliau tidak ingin mengejutkan cucu beliau yang asyik main di balik punggung
beliau dan rasul yang mulia menunggu cucu beliau turun dengan sendirinya baru
beliau melanjutkan sholat, begitulah mulia dan agungnya sang rasul Allah.
Menyentuh hati siswa dengan menyayangi mereka dengan
tulus tak perlu dengan menunjukan kemarahan atau kekerasan karena jika anak
selalu dimarahi otak mereka akan rusak, kerusakan itulah yang menjadikan
penghalang dalam pembelajaran. Anak- anak cenderung akan senang belajar jika
mereka merasa nyaman baik fisik atau psikis.
Menjadi guru berarti menjadi orang tua kedua bagi siswa
sudah tentu kita memposisikan diri sebagai orang tua yang penuh kasih sayang,
lemah lembut dengan memberi pengajaran yang hikmah karena kita bukan buruh
ngajar tetapi pendidik yang punya tugas dan fungsi mencerdaskan anak bangsa
secara menyeluruh. Bersikaplah terbuka menerima keberadaan mereka tanpa
membedakan yang satu dan yang lainnya.
Jika kita sudah
bisa menyayangi mereka seperti anak kita sendiri tentu kita sudah mendapatkan
hati mereka. Anak- anak itu seperti kertas putih tanpa noda tanpa prasangka
tanpa dusta. Mata mereka memancarkan ketulusan yang meneduhkan jiwa.Terimakasih
anak-anak ku Kelas V atas ketulusan kalian semua, perhatian kalian adalah
hadiah terbaik bagi
bapak. Terimakasih
Saat berinteraksi
dengan siswa sebagai guru berusaha menjadi guru yang bersahabat meskipun rata-rata
anak SD kelas 5 masih terbilang anak ingusan yang tentu masih bermacam-macam
karakter mulai dari bau menyengat anak ingusan yang belum pandai merawat diri
serta macam polah tingkah lucu mereka dengan kebiasaan mengerubungi guru yang
sedang mengajar atau bertanya ke depan bergerombol dengan asyiknya, mungkin
karena tidak memarahi mereka jika hal-hal sepele seperti di atas kerap mereka
lakukan membuat mereka merasa tidak diabaikan, dari situlah anak-anak merasa
dekat dengan guru dan menyayangi guru karena merasa mendapat perhatian positif
yang membuat mereka terkesan, tanpa diduga hari ini selasa tgl 17 maret 2020
anak-anak didik saya di kelas 5 memberikan kejutan ulang tahun yang ke 46, luar
biasa terkejutnya karena tak pernah mengingat kapan hari ulang tahun secara
pribadi tak pernah merayakan.
Admin Blog
Admin Blog
Post a Comment for "Menjadi Guru Yang Ramah Tidaklah Susah"