March 18, 2020
0
Ternyata apa yang mas mentri sampaikan ada benarnya juga hati siswa yang harus disentuh terlebih dahulu sebelum ilmu diajarkan itu bunyi teori orang-orang modern zaman sekarang, namun jauh sebelum semua orang membuat ulasan dan teori rasullullah sudah memberikan contoh nyata kepada kita bagaimana kasih sayang beliau kepada anak-anak sebagai pewaris generasi.
Ketika sholat misalnya beliau tidak pernah marah meski ada anak kecil yang menangis keras atau ada anak yang riang bermain di mesjid nabawi, suatu ketika cucu rasullullah naik ke punggung beliau ketika mengimami sholat berjamaah tepat sewaktu sujud, para sahabat sampai mengira rasullullah sedang menerima wahyu dikarenakan sujud yang dilakukan lebih lama dari biasanya,  salah seorang sahabat sempat bertanya perihal tersebut,  rasullullah menjawab bahwa beliau tidak ingin mengejutkan cucu beliau yang asyik main di balik punggung beliau dan rasul yang mulia menunggu cucu beliau turun dengan sendirinya baru beliau melanjutkan sholat, begitulah mulia dan agungnya sang rasul Allah.
Menyentuh hati siswa dengan menyayangi mereka dengan tulus tak perlu dengan menunjukan kemarahan atau kekerasan karena jika anak selalu dimarahi otak mereka akan rusak, kerusakan itulah yang menjadikan penghalang dalam pembelajaran. Anak- anak cenderung akan senang belajar jika mereka merasa nyaman baik fisik atau psikis.

Menjadi guru berarti menjadi orang tua kedua bagi siswa sudah tentu kita memposisikan diri sebagai orang tua yang penuh kasih sayang, lemah lembut dengan memberi pengajaran yang hikmah karena kita bukan buruh ngajar tetapi pendidik yang punya tugas dan fungsi mencerdaskan anak bangsa secara menyeluruh. Bersikaplah terbuka menerima keberadaan mereka tanpa membedakan yang satu dan yang lainnya.
Jika kita sudah bisa menyayangi mereka seperti anak kita sendiri tentu kita sudah mendapatkan hati mereka. Anak- anak itu seperti kertas putih tanpa noda tanpa prasangka tanpa dusta. Mata mereka memancarkan ketulusan yang meneduhkan jiwa.Terimakasih anak-anak ku Kelas V atas ketulusan kalian semua, perhatian kalian adalah hadiah terbaik bagi bapak. Terimakasih
Saat berinteraksi dengan siswa sebagai guru berusaha menjadi guru yang bersahabat meskipun rata-rata anak SD kelas 5 masih terbilang anak ingusan yang tentu masih bermacam-macam karakter mulai dari bau menyengat anak ingusan yang belum pandai merawat diri serta macam polah tingkah lucu mereka dengan kebiasaan mengerubungi guru yang sedang mengajar atau bertanya ke depan bergerombol dengan asyiknya, mungkin karena tidak memarahi mereka jika hal-hal sepele seperti di atas kerap mereka lakukan membuat mereka merasa tidak diabaikan, dari situlah anak-anak merasa dekat dengan guru dan menyayangi guru karena merasa mendapat perhatian positif yang membuat mereka terkesan, tanpa diduga hari ini selasa tgl 17 maret 2020 anak-anak didik saya di kelas 5 memberikan kejutan ulang tahun yang ke 46, luar biasa terkejutnya karena tak pernah mengingat kapan hari ulang tahun secara pribadi tak pernah merayakan.
Admin Blog

Demikian postingan kami dengan judul Menjadi Guru Yang Ramah Tidaklah Susah Semoga bermanfaat dan Terima Kasih atas kunjungannya...Eh Jangan lupa Share and Like Ya?

Share To :

0 Comments:

Post a Comment


Monetize your website traffic with yX Media