Pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia menjadi
perhatian penting pemerintah.Melalui kebijakan zonasi inilah pemerataan
pendidikan akan diwujudkan.
Pasalnya, kebijakan zonasi ini tidak hanya berkaitan
dengan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), tapi melalui kebijakan ini seluruh
masalah pendidikan akan diselesaikan di masing-masing zona, termasuk pemerataan
guru.
Seperti diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud) Muhadjir Effendy yang sudah memastikan akan melakukan rotasi guru,
khususnya di sekolah yang selama ini dianggap favorit. Dia berharap guru dapat
menerima dengan lapang dada jika terkena rotasi guna memastikan pemerataan pendidikan.
“Setelah siswa masuk, ada rotasi guru, terutama
sekolah favorit. Dengan asumsi di sana yang bagus karena kinerja guru. Yang
sekolah tidak bagus dapat guru yang bagus. Guru harus ikhlas. Saya minta
kesediaannya,” ujarnya.
Rotasi guru ini akan dilakukan berbasis zonasi. Hal
ini dimaksud seiring konsep zonasi yang diberlakukan dalam PPDB. Maksud rotasi
guru dan PPDB berbasis zonasi guna menghilangkan adanya sekolah favorit dan
nonfavorit. Dengan kata lain, melalui konsep zonasi inilah kualitas sekolah di
Indonesia diharapkan akan merata, baik dari aspek pendidik maupun peserta didik.
Sementara itu Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru
Indonesia (FSGI) Satriwan Salim menilai kebijakan Kemendikbud yang akan
merotasi guru merupakan hal yang wajar dilakukan, dan ini sudah dilakukan
sebelumnya. Namun, dia mengingatkan agar dari Kemendikbud melakukan penguatan
koordinasi dengan pemerintah daerah (Pemda) agar kebijakan tersebut dapat
berjalan efektif.
Sebab, kewenangan mengatur guru sebenarnya menjadi
milik pemkot/pemkab untuk tingkat SD dan SMP. Sementara itu, untuk tingkat
SMA/SMK menjadi kewenangan pemprov. “Dari aturan, guru ini otoritas daerah yang ngatur. Guru itu punya pemda. Jangan
sampai pemerintah pusat punya rencana tapi daerah nggak mau,” ujarnya.
Mendapat Dukungan
Kebijakan Kemendikbud yang akan melakukan rotasi demi
pemerataan pendidikan di Indonesia mendapat dukungan dari pemda. Seperti yang
dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kota Malang usai lebaran akan merotasi semua
guru SD dan SMP yang mencapai 285 orang.
Seperti disampaikan Kepala Dinas Pendidikan, Dra
Zubaidah MM rotasi selepas Lebaran nanti bisa jadi dilakukan sesering
mungkin. Atau bisa dilakukan dalam kurun satu bulan hingga per tiga bulan
sekali.
Menurutnya pemindahan guru ini bertujuan sebagai
pemerataan tenaga kependidikan untuk tujuan pemerataan kualitas pendidikan. Dia
pun mencontohkan guru yang bagus di SMPN 1 akan dipindahkan untuk meningkatkan
kualitas di SMP lain. ”Begitu juga yang kurang bagus. Biar kena imbas yang
baik,” imbuh Zubaidah.
Lebih lanjut dia menjelaskan pada April lalu, sebanyak
85 guru dan kepsek juga dimutasi dan ada yang di-rolling. Rincinya, sebanyak 46 guru dimutasi
dan dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi. Sementara, 39 guru lainnya mendapat
mandat periodisasi.
Lalu pada bulan Mei, ada delapan guru yang mendapat
mutasi dan promosi. Kedelapan guru ini seluruhnya guru SD. Dia menyatakan, guru
yang dirotasi ini juga menindaklanjuti rencana Wali Kota Malang Sutiaji yang
siap me-rolling kepala sekolah favorit ke
SMP yang kurang favorit.
”Ya masak kepseknya dipindah-pindah, gurunya tidak?
Biar merata dan mewujudkan pemerataan pendidikan di Kota Malang khususnya,”
jelasnya.
Perempuan yang karib disapa Ida menyatakan,
perpindahan ini bisa saja antarkecamatan atau dalam satu kecamatan yang SD-nya
banyak. Rolling-nya juga di wilayah tersebut. Namun
sistematika mutasi nanti masih akan dibahas. ”Pokoknya harus sama-sama
merasakan enak dan tidak enaknya,” ujarnya.
Sumber : https://gtk.kemdikbud.go.id
Post a Comment for "Mendikbud Muhadjir Effendy Akan Melakukan Rotasi Guru,Khususnya Di Sekolah Yang Dianggap Favorit"