Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin
meminta Perguruan Tinggi Keagaman Islam Negeri (PTKIN) untuk mengurangi
penerimaan mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Kependidikan.
“Tahun 2020, tidak perlu menerima mahasiswa tarbiyah
terlalu banyak, 1 kelas atau 2 kelas saja. Lebih baik tahun depan, kampus
diarahkan fokus melaksanakan melaksanakan Pendidikan Profesi Guru,” kata
Kamaruddin saat memberikan sambutan pada Focused Group Discussion Evaluasi
Pelaksanaan Seleksis Prestasi Akademik Nasional dan Ujian Masuk Perguruan
Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-UM PTKIN) Tahun 2019 di Tanjungpandan,
Bangka Belitung, Jumat (20/09) malam.
“Karena PPG merupakan instrument sertifikasi guru,” tambah
Kamaruddin Amin.
Disampaikan Kamaruddin Amin, pembatasan menerima mahasiswa
baru fakultas tarbiyah ini dikhususkan bagi kampus yang melaksanakan Pendidikan
Profesi Guru (PPG), agar kampus lebih fokus melaksanakan PPG bagi guru-guru
yang belum tersertifikasi.
“Jumlah mahasiswa di Indonesia saat ini secara keseluruhan
kurang lebih 6 juta orang. Sebanyak 2 juta mahasiswa, ambil jurusan
pendidikan,” kata Kamaruddin Amin.
Sementara, lanjut Kamaruddin, jumlah guru sudah hampir
1juta. Padahal, kemampuan anggaran Kemenag untuk sertifikasi hanya 8000
guru/tahun. Di madrasah, masih ada 300 ribu guru yang belum disertifikasi.
Dari hal di atas, Dirjen Pendis Kamaruddin Amin menyampaikan
bahwa perlu reorientasi penerimaan mahasiswa baru tahun 2020 di PTKIN.
Acara ini dihadiri oleh Direktur Diktis Arskal Salim, Para
Rektor, Wakil Rektor I, Ketua PTKIN se Indonesia, dan juga Kakanwil Kemenag
Prov Bangkabelitung.
Sumber : https://kemenag.go.id/
Post a Comment for "Tahun 2020, Perguruan Tinggi Keagaman Islam Negeri (PTKIN) Diminta Kurangi Penerimaan Mahasiswa Tarbiyah"