Ilmuwan dunia dibuat ketar-ketir dengan munculnya ChatGPT. Kekhawatiran pemodelan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang lebih canggih, justru akan membuat ancaman bagi umat manusia. Fase ini, para ilmuwan menyebutnya sebagai superhuman AI yang akan terjadi pada akhir abad ini.
Michael Osborne, seorang professor machine learning dari Universitas Oxford sampai-sampai menyerukan dibuatnya regulasi secara global untuk memperketat kecanggihan teknologi ini.
Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja ChatGPT ini hingga ditakuti ilmuwan dunia?
Dilansir dari laman Sciencefocus, Rabu (1/2), teknologi ChatGPT merupakan ‘produk’ pengembangan pemodelan AI dari GPT-3. Sekilas, teknologi GPT-3 sederhana. Dibutuhkan permintaan, pertanyaan, atau permintaan penggunanya dan dengan cepat menjawabnya.
Namun, sebetulnya teknologi ini berjalan dengan bahasa-bahasa pemrograman yang jauh lebih rumit. Model kecerdasan buatan ini dilatih sedemikian rupa, menggunakan database teks dari internet.
BACA
JUGA :
ChatGPT
Bakal Jadi Pesaing Google
Ini termasuk data sebesar 570GB yang diperoleh dari buku, teks web, Wikipedia, artikel, dan tulisan lain di internet. Lebih tepatnya, 300 miliar kata dimasukkan ke dalam sistem.
Sebagai model bahasa, ia bekerja berdasarkan probabilitas, mampu menebak kata apa yang seharusnya ada dalam sebuah kalimat. Untuk mencapai tahap di mana model dapat melakukan ini, model melewati tahap pengujian yang diawasi secara ketat.
Di sini diberi masukan, misalnya “Apa warna kayu sebuah pohon?”. Tim pengembang memiliki hasil yang benar dalam pikirannya, tetapi itu tidak berarti model ini akan menjawabnya dengan tepat. Jika salah, pengembang memasukkan kembali jawaban yang presisi ke dalam sistem, mengajarinya jawaban yang benar dan membantu membangun pengetahuannya.
Setelah ini berhasil, pemodelan kecerdasan buatan ini akan memasuki tahap kedua. Tahap kedua ini menawarkan banyak jawaban dengan anggota tim yang memeringkatnya dari yang terbaik hingga yang terburuk, melatih model AI tentang perbandingan.
Apa yang membedakan teknologi ini adalah bahwa ia terus belajar sambil menebak apa kata selanjutnya, terus meningkatkan pemahamannya tentang petunjuk dan pertanyaan untuk menjadi yang paling tahu segalanya.
Perangkat lunak GPT-3 jelas mengesankan, tetapi itu tidak berarti tanpa cacat. Melalui fungsi ChatGPT, tentu kita dapat melihat beberapa keanehannya. Yang paling jelas, perangkat lunak tersebut memiliki pengetahuan yang terbatas tentang dunia setelah tahun 2021. Ia tidak mengetahui pemimpin dunia yang berkuasa sejak tahun 2021 dan tidak akan dapat menjawab pertanyaan tentang peristiwa terkini.
Sama halnya, model tersebut dapat menghasilkan informasi yang salah, mendapatkan jawaban yang salah, atau salah memahami apa yang ingin Anda tanyakan. Namun perlu diingat, kecerdasan buatan akan terus berkembang hingga suatu saat benar-benar membuat umat manusia takut.
Sumber : https://www.merdeka.com
Post a Comment for "Cara Kerja ChatGPT, Kecerdasan Buatan yang Bikin Ilmuwan Dunia Ketar-ketir"