Pada
2021, Kemendikbud akan melanjutkan transformasi pendidikan dan pemajuan
kebudayaan. Mendikbud menjelaskan, “Strategi transformasi yang begitu besar dan
kerja yang tak kenal henti mungkin disalahartikan sebagai tidak fokusnya upaya
transformasi. Namun, jika dipahami lebih dalam, semua yang dikerjakan
Kemendikbud menyasar pada pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat
Indonesia”.
Lebih lanjut Mendikbud menjelaskan empat strategi
utama Kemendikbud. “Pertama, pembangunan infrastruktur dan teknologi; kedua,
penguatan kebijakan, prosedur, dan pendanaan; ketiga, penguatan kepemimpinan,
masyarakat, dan kebudayaan; serta keempat, penguatan kurikulum, pedagogi, dan
asesmen,” jelas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar
Makarim pada Taklimat Media Awal Tahun 2021 Kemendikbud, di Jakarta, Selasa
(5/1/2021).
Mendikbud menegaskan, “Semua kebijakan Kemendikbud
berujung pada upaya menghadirkan transformasi yang bermakna dan membawa bangsa
ini kepada kemajuan”.
Untuk itu, prioritas Merdeka Belajar 2021 akan
berfokus pada delapan prioritas. Pertama, pembiayaan pendidikan di antaranya
Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah dengan target 1,095 juta mahasiswa, KIP
Sekolah dengan target 17,9 juta siswa, layanan khusus pendidikan masyarakat dan
kebencanaan dengan target 42.896 sekolah, tunjangan profesi guru dengan target
363 ribu guru, dan pembinaan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN), dan bantuan
pemerintah kepada 13 SILN dan 2.236 lembaga.
Fokus selanjutnya pada Merdeka Belajar 2021 adalah
program digitalisasi sekolah dan medium pembelajaran melalui empat sistem
penguatan platform digital, delapan layanan terpadu Kemendikbud, kehumasan dan
media, 345 model bahan ajar dan model media pendidikan digital, serta
penyediaan sarana pendidikan bagi 16.844 sekolah.
Prioritas selanjutnya adalah pembinaan peserta
didik, prestasi, talenta, dan penguatan karakter. Prioritas ini akan diciptakan
melalui tiga layanan pendampingan advokasi dan sosialisasi penguatan karakter,
pembinaan peserta didik oleh 345 pemerintah daerah, serta peningkatan prestasi
dan manajemen talenta kepada 13.505 pelajar.
Selanjutnya, pada 2021 Kemendikbud menargetkan akan
melakukan pendidikan kepada 19.624 guru penggerak, sertifikasi terhadap 10.000
guru dan tenaga kependidikan, rekrutmen guru Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (PPPK) oleh 548 pemerintah daerah, serta penjaminan mutu,
sekolah penggerak, dan organisasi penggerak kepada 20.438 orang guru.
Sebagai prioritas berikutnya, dalam peningkatan
kurikulum dan asesmen nasional Kemendikbud akan melakukan pelatihan kurikulum
baru kepada 62.948 guru dan tenaga kependidikan, pendampingan dan sosialisasi
implementasi kurikulum dan asesmen di 428.957 sekolah, mengembangkan 4.515
model kurikulum dan perbukuan, dan akreditasi dan standar nasional pendidikan
di 94.912 lembaga.
Keenam, dalam revitalisasi
pendidikan vokasi, Kemendikud akan merevitalisasi 900 SMK yang berbasis
industri 4.0, akan melakukan dukungan dan percepatan link
and match dan kemitraan dengan 5.690 orang dan 250 dunia usaha dan
dunia industri (DUDI), dukungan pencapaian indeks kinerja utama pada 47
Perguruan Tinggi Negeri Vokasi, akan melakukan pendidikan kecakapan kerja dan
pendidikan kecakapan kewirausahaan kepada 66.676 orang, penguatan pendidikan
tinggi vokasi pada 200 program studi, sertifikasi kompetensi kepada 300 orang
dosen, penguatan pendidikan PNBP/BLU kepada 75 perguruan tinggi, dan penguatan
sarana prasarana di delapan perguruan tinggi.
Prioritas yang tak kalah pentingnya adalah Kampus
Merdeka. Kemendikbud mendukung sepenuhnya pencapaian indeks kinerja utama (IKU)
bagi 75 PTN (BOPTN), peningkatan kelembagaan pendidikan tinggi, competitive fund dan matching fund bagi Perguruan Tinggi
Negeri maupun Perguruan Tinggi Swasta, peningkatan kualitas SDM, peningkatan
kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan sehingga tercipta 50 ribu mahasiswa
berwirausaha, 400 ribu mahasiswa Kampus Merdeka, 660 program studi terkait
inovasi pembelajaran digital, serta pengembangan kelembagaan perguruan tinggi.
Selanjutnya yang terakhir, dalam
pemajuan kebudayaan dan bahasa, Kemendikbud akan memberikan apresiasi dan
peningkatan SDM kepada 5.225 orang di 994 satuan pendidikan,mengadakan kegiatan
dan program publik dengan sasaran 619.515 orang, 450 layanan, 352 kegiatan dan
satu platform holistik, pengelolaan cagar budaya dan warisan budaya takbenda
pada 72.305 unit, penguatan desa dan fasilitas bidang kebudayaan kepada 359
desa dan 260 kelompok masyarakat, serta layanan kepercayaan dan masyarakat adat
kepada 1.031 orang di 25 wilayah adat.
Selain itu, Kemendikbud menyasar pembinaan bahasa
dan sastra bagi 4.117 penutur bahasa, pengembangan dan pelindungan bahasa dan
sastra bagi 200 lembaga, dan pelaksanaan tugas teknis pengembangan, pembinaan,
dan pelindungan bahasa dan sastra di daerah bagi 21.132 penutur bahasa.
Pada kesempatan taklimat media ini, Mendikbud tidak
lupa menyampaikan apresiasinya kepada para pemangku kepentingan. “Terima kasih
kepada seluruh pihak yang terus mendukung dan memberikan masukan terhadap upaya
transformasi pendidikan dan pemajuan kebudayaan Indonesia,” tutup Mendikbud.
Dapat disaksikan ulang di tautan YouTube
https://youtu.be/0gNamrE3bG0
Post a Comment for "Sasaran Program Prioritas Merdeka Belajar Tahun 2021"