Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak (Kemen PPPA) bersama kementerian/lembaga terkait tengah merumuskan aturan
pelaksanaan new normal di sekolah.
Asisten Deputi Perlindungan Anak dalam Situasi Darurat
dan Pornografi Kemen PPPA Ciput Eka Purwianti mengatakan, penerapan new normal
ini perlu dikhawatirkan karena memungkinkan terjadinya penularan Covid-19
kepada anak-anak di sekolah.
Oleh karena itu, pengaturan dan protokol khusus pun
tengah dirancang apabila diputuskan Juli mendatang anak-anak harus kembali ke
sekolah.
"Kita coba semua ini diramu oleh tim protokol,
saat nanti diputuskan misalnya Juli atau setelah Juli kembali sekolah, ada
pengaturan-pengaturan khusus," kata Ciput dalam webinar, Kamis
(28/5/2020).
Beberapa yang tengah dirumuskan antara lain sekolah
harus menyediakan fasilitas berupa perlengkapan cuci tangan dengan sabun
sebanyak-banyaknya.
Jumlahnya pun harus banyak agar saat menggunakannya
anak-anak tidak perlu mengantre.
"Itu sangat penting, secara infrastruktur di
sekolah harus disiapkan sarana-sarana seperti ini. Walaupun bagi daerah-daerah
yang sulit air ini jadi isu lagi, ini harus ditangkap oleh kementerian yang
bertanggungjawab," kata dia.
Baca Juga
- Cegah Penyebaran Covid-19, Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Ditiadakan, Ini Syarat Kelulusan Siswa
- Surat Edaran (SE) MenPAN-RB Nomor 04 Tahun 2021 Tentang Pembatasan Kegiatan Bepergian Ke Luar Daerah Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) Selama Libur Tahun Baru Imlek 2572 Kongzili Dalam Masa Pandemi Covid-19
- Surat Edaran (SE) Satgas COVID-19 Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri di Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19)
Selain itu, pihaknya juga merekomendasikan untuk
menghilangkan jam istirahat dan memperpendek jam pelajaran menjadi 4 jam
belajar saja.
Hal tersebut bertujuan untuk mencegah kepadatan
anak-anak saat masuk dan keluar sekolah secara bersamaan.
Termasuk juga jam masuk dan pulang antar kelas yang
diberlakukan berbeda supaya anak-anak tidak berkerumun saat tiba di gerbang
sekolah serta saat akan pulang.
Berkaca dari pengalaman Australia yang sudah mulai
menyekolahkan siswa-siswi mereka, kata dia, saat ini tidak semua kelas langsung
kembali bersekolah.
"Kalau di Indonesia saya pikir bisa disiasati
dengan diberi jeda masuknya, satu jam. Jadi masuk dan pulang tidak bersamaan
sehingga tidak bertumpuk saat keluar masuk gerbang," lanjut dia.
Peran guru dan orangtua pun sangat penting agar new
normal di sekolah tersebut dapat berjalan apabila diterapkan.
Pasalnya, virus corona penyebab Covid-19 saat ini
belum ada vaksin dan di Indonesia sendiri sudah mengalami mutasi sehingga tidak
bisa dianggap main-main.(kompas.com)
Post a Comment for "The New Normal: Rancangan Protokol Kesehatan Di Sekolah"