Virus
corona atau coronavirus masih jadi ancaman terbesar dunia saat ini,
meski China mengklaim telah ada yang sembuh. Apalagi sejumlah kasus infeksi
coronavirus masih terus dilaporkan dari seluruh dunia.
Jenis virus
corona yang awalnya ditemukan di Wuhan ini nyaris sama dengan penyebab
Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Serangan virus corona yang mengakibatkan masalah pernapasan ini pertama
kali berhasil diidentifikasi ilmuwan muslim Prof Dr Ali Mohamed Zaki.
Dikutip
dari berbagai sumber, berikut profil dan fakta lain seputar ilmuwan asal Mesir
ini.
1.
Profil Ali Mohamed Zeki
Dikuti
dari situs Egyptian Society of Virology (ESV), Ali Mohamed Zeki adalah ahli
virus dari Fakultas Kedokteran Universitas Ain Shams. Ali lahir pada 1 Desember
1953 dan berhasil menamatkan kuliah di Departemen Mikrobiologi universitas
tersebut.
Ketertarikan
utama Ali adalah pada bidang diagnosis molekuler infeksi virus. Di organisasi
profesi ahli virus tersebut, riset terkini Ali adalah pada bidang MERS CoronaVirus.
Ali tercatat tidak punya mitra lokal, namun punya rekan asing dari Erasmus
Medical Centre.
2.
Prestasi Ali Mohamed Zeki
Virus
Corona yang berhasil diidentifikasi pada 2012 sebetulnya bukan
satu-satunya jenis yang berhasil diketahui Ali Mohamed Zeki. Sebelumnya, Ali
berhasil mendiagnosis demam dengue untuk kali pertama di Arab Saudi pada 1994.
Pada 1997, Ali mengisolasi flavivirus baru yang lahir dari kutu dan disebut
alkhurma. Virus ini mengakibatkan demam berdarah yang cukup parah pada pasien.
Saat
berhasil mengidentifikasi virus corona yang mengakibatkan MERS, Ali menjabat
kepala laboratorium virus rumah sakit Dr Soliman Fakeeh, Jedah, Arab Saudi.
Dikutip dari Nature Middle East, rumah sakit swasta tersebut punya laboratorium
virus setelah menangani kasus demam berdarah Krimea -Kongo pada 1990. Ali
kemudian bekerja untuk membangun lab tersebut dengan memanfaatkan tiga ruang
kosong di lantai enam rumah sakit.
3.
Cerita Ali Mohamed Zeki mengidentifikasi virus corona
Dikutip
dari The Guardian, Ali awalnya mendapat panggilan dari dokter di rumah sakit
tempatnya bekerja pada pertengahan Juni 2012. Dokter tersebut sedang menangani
pasien berusia 60 tahun yang mengalami pneumonia parah akibat virus. Ali
kemudian diberi tugas mengidentifikasi jenis virus tersebut.
Semua
hasil tes yang dilakukan Ali menunjukkan hasil negatif, sehingga sampel dahak
pasien kemudian dikirim ke Erasmus Medical Centre di Rotterdam. Sambil menunggu
hasilnya, Ali melakukan tes lagi yang menunjukkan hasil positif. Hasil tes
menunjukkan virus tersebut berasal dari keluarga patogen yang disebut coronavirus.
Serangan virus bisa mengakibatkan demam biasa, namun juga bisa menyebabkan
SARS. Ali kemudian memberi tahu Erasmus supaya waspada.
Hasil
tes Erasmus membenarkan virus tersebut berasal dari famili coronavirus. Namun
virus tersebut beda dan belum pernah dilihat dalam keluarga corona virus
sebelumnya.
4.
Ali Mohamed Zeki dipecat
Setelah
mengetahui bahaya virus corona, Ali mengunggah hasil identifikasinya di
proMED, sistem pelaporan internet untuk berbagi kasus infeksi dan outbreak
dengan cepat. Sistem yang bisa diakses peneliti dan kantor kesehatan publik ini
memungkinkan info peringatan dini pada masyarakat. Sayangnya yang dilakukan Ali
berbuah pahit, karena dia dipecat dari pekerjaannya saat sedang pulang kampung
ke Mesir.
"Pemerintah
setempat tidak suka kasus ini muncul di proMED dan memaksa rumah sakit
menghentikan kontrak saya. Selanjutnya saya terpaksa meninggalkan pekerjaan
saya karena identifikasi dan menyebarkan info adanya virus berbahaya. Tapi ini
adalah tugas saya dan virus tersebut berbahaya," kata Ali.
5.
Aktivitas Ali Mohamed Zeki selanjutnya
Pasien
yang diketahui mengalami MERS tersebut meninggal 11 hari setelah dirawat di
rumah sakit. Kesehatannya semakin buruk dengan napas yang makin pendek, gagal
organ, dan tak bisa labi ditolong dengan ventilator.
Ali
selanjutnya kembali ke Mesir setelah lab rumah sakit tempatnya bekerja ditutup.
Saat ini Ali kembali ke posisi akademiknya sebagai profesor mikrobiologi di Ain
Shams University. Dia berharap punya cukup dana untuk membangun lab sendiri dan
meneliti MERS serta virus corona lebih lanjut. Namun jika tidak, dia
ingin hidup tenang menjalankan tanggung jawab akademiknya sehari-hari.
Sumber :
https://news.detik.com
Post a Comment for "Ini Profil Ali Mohamed Zaki, Ilmuwan Mesir Penemu Virus Corona"