Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak tiga tokoh internasional ke dalam tim
pemindahan ibu kota negara (IKN) baru. Ketiga tokoh itu akan menjadi dewan
pengarah sekaligus sebagai daya tarik investor menanamkan dananya ke Indonesia.
Ketiga tokoh itu adalah President Softbank Corp
Masayoshi Son, Putra Mahkota Abu Dhabi Sheiks Mohamed Bin Zayed (MBZ), dan
Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair.
"Tadi saya sampaikan bahwa yang ingin kita bangun
adalah trust, membangun trust, beliau-beliau ini memiliki pengalaman yang baik
di bidang pembangunan kota," kata Jokowi di usai menghadiri acara
pertemuan tahunan industri jasa keuangan Tahun 2020 di grand ballroom, The Ritz
Carlton Pacific Place (PP), Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Lalu bagaimana profil ketiga tokoh internasional ini,
sehingga Jokowi melibatkan mereka semua?
Berikut profil masing-masing ketiga tokoh tersebut :
1. President Softbank, Masayoshi Son
Masayoshi Son merupakan pendiri Softbank, perusahaan
telekomunikasi dan internet terbesar di Jepang yang membawanya menjadi orang
paling kaya di Negeri Matahari tersebut. Lucunya, Softbank juga pernah membuat
seorang Masayoshi Son menjadi orang yang paling miskin di Jepang.
Masayoshi Son adalah pria keturunan Korea yang lahir
di Jepang. Son lahir di tengah-tengah keluarga imigran Korea yang miskin.
Keluarganya waktu itu pindah ke Jepang bekerja sebagai penambang batu bara.
Sementara ayah Masayoshi berjualan ikan dan mengurus peternakan babi.
Sejak kecil Son harus menghadapi diskriminasi akibat
nama belakangnya. Saat itu, memang sedang terjadi krisis hubungan di antara
Jepang dan Korea. Masayoshi tidak dianggap sebagai warga Jepang karena dia
keturunan Korea. Dia baru diakui setelah menikah dengan istrinya yang asal Jepang,
Masami Ohno. Masami langsung mengubah nama belakangnya menjadi Son, dan sejak
saat itu, nama tersebut diakui sebagai nama keluarga Jepang.
Dari seorang anak yang lahir di tengah keluarga miskin
dan di-bully pada masa kecilnya, kini Masayoshi Son telah menjadi orang terkaya
nomor 1 di Jepang. Total hartanya mencapai US$ 26,6 miliar atau setara Rp 385,7
triliun (kurs Rp 14.500), dan membuatnya menempati posisi 39 dalam daftar orang
terkaya di dunia.
2. Putra Mahkota Abu Dhabi Sheiks Mohamed Bin Zayed (MBZ)
Pria bernama lengkap Sheikh Mohamed Bin Zayed Al
Nahyan punya peran sebagai anggota Dewan Perminyakan Tertinggi (SPC) dan
Otoritas Investasi Abu Dhabi (ADIA). Kedua badan berada di bawah kepemimpinan
Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan, Presiden UEA yang juga merupakan kakaknya.
Dia juga punya jabatan sebagai Chairman di Mubadala
Development Company. Itu adalah perusahaan saham gabungan publik yang dimiliki
pemerintah Abu Dhabi, yang tetap menjadi pemegang saham tunggal. Mandatnya
adalah diversifikasi ekonomi Abu Dhabi. Pada 2017, perusahaan tersebut
bertransformasi menjadi Mubadala Investment Company.
Sheikh Mohamed dikenal memegang sejumlah peran politik
dan ekonomi yang lebih luas di UEA.
Masa muda Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan dididik
di sekolah di Al Ain dan Abu Dhabi sampai usia 18 tahun. Pada tahun 1979, dia
bergabung dengan Akademi Militer Kerajaan Sandhurst yang prestisius, tempat dia
berlatih dalam bidang baju besi, helikopter, terbang taktis, dan terjun payung.
Setelah lulus pada bulan April 1979, dia pulang ke UEA
untuk bergabung dengan Kursus Pelatihan Perwira di Sharjah. Dia telah memegang
sejumlah peran dalam militer UEA, hingga perannya saat ini sebagai Wakil
Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA.
Di antara banyak minatnya, dia dikenal karena komitmennya
untuk meningkatkan standar pendidikan di Emirat Abu Dhabi agar setara dengan
standar internasional terbaik.
Sejak Sheikh Mohamed menjadi Ketua Dewan Pendidikan
Abu Dhabi, dia telah bekerja untuk menjalin kemitraan dengan lembaga-lembaga
pendidikan dan think-tank kelas dunia yang bergengsi.
3. Tony Blair
Pria yang memiliki nama lengkap Anthony Charles Lynton
Blair ini merupakan mantan Perdana Menteri Inggris periode 1997-2007. Dia juga
merupakan mantan Ketua Partai Buruh, serta Founder Tony Blair faith Foundation
dan Faith and Globalisation Initiative tahun 2008.
Lahir di Edinburgh, 6 Mei 1953, Tony Blair dinekal
memiliki wawasan yang luas serta sikap terbuka kepada siapa saja, hal ini juga
yang membuat seorang pengacara lulusan Oxford University dipercaya menjadi
Perdana Menteri.
Tony Blair masuk dunia politik tahun 1983, pada saat
itu dirinya bergabung ke partai politik, Labour Party. Selang lima tahun, Blair
diberikan amanah sebagai Menteri Dalam Negeri kabinet bayangan pada tahun 1988.
Pada tahun 1994, Blair terpilih sebagai Ketua Partai
Buruh dalam pemilu yang diadakan pada bulan Juli. Dia menggantikan John Smith,
Ketua Partai sebelumnya, yang meninggal secara tiba-tiba.
Pada pemilu tahun 1997, Blair terpilih sebagai perdana
menteri karena mendapatkan suara banyak, mengalahkan lawannya yang berasalah
dari Partai Konseratif. Partai ini sudah memimpin di Inggris selama18 tahun.
Selama memimpin, Blair benar-benar menjalankan janji
pemilunya yaitu tidak menaikkan pajak pendapatan rakyat. Memiliki wawasan yang
luas serta sikap terbukanya mampu memberikan dampak positif dalam karir
pemerintahannya. Hal itu terbukti mampu meraup banyak simpatisan rakyat yang
kemudian memilihnya sebagai Perdana Menteri Inggris selama tiga periode
berturut-turut tahun 1997, 2001, dan 2005.
Sumber : https://finance.detik.com
Post a Comment for "Melihat Profil 3 Tokoh Internasional di Tim Pindah Ibu Kota Negara (IKN) Baru di Kalimantan Timur"