zmedia

Guru Berkualitas Nggak Dicapai Secara “Instan”



Jika Masyarakat benar-benar mengharapkan pendidik dan tenaga kependidikan benar-benar berkualitas maka ada beberapa hal yang perlu dikerjakan secara bersama-sama, guru, orang tua dan pemerintah harus berjalan bersama dan saling mendukung dengan cara:

1.Tingkatkan Kesejahteraan Guru.
Bagaimana mungkin para guru meningkatkan kualitas individu mereka sebagai pendidik, sementara untuk memenuhi kebutuhan ‘dapur’ agar tetap berasap saja masih pontang-panting mencari tambahan diluar. Ada yang mengatakan “jangan jadi Guru” karena memang guru itu ya hidupnya pas-pasan saja, rasanya pernyataan ini kurang elok juga. Guru manusia biasa, butuh kesejahteraan yang “cukup” nggak perlu berlebih-lebihan, tapi pada kenyataannya banyak guru-guru terutama yang masih honorer penghargaan terhadap profesi itu belum berpihak pada mereka.

2. Berikan pelatihan secara merata.
Bagaimana mungkin kita menuntut guru berkualitas, sementara mereka tidak pernah diberikan pelatihan peningkatan SDM, kalaupun ada program pelatihan, biasanya yang ikut itu-itu saja, hanya karena ada koneksi dengan Kepala Dinas setempat, atau karena dia berada di Kota, sehingga guru yang kebetulan bertugas di pedalaman tidak mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan.
.
3. Jalin Komunikasi intensif.

Guru perlu disapa, perlu didengarkan keluhannya, jangan menganggap bahwa guru saat ini “cengeng” selalu menginginkan tingkat kesejahteraannya ditingkatkan sementara mereka tidak berbuat apa-apa, ini nggak fair, kalau Pemerintah setempat sering melakukan komunikasi dan mendengarkan keluhan mereka maka persoalan kebutuhan yang prioritas akan dapat diketahui secara jelas.

4. Tingkatkan Fasilitas sekolah.
Bagimana mungkin guru dapat melakukan proses belajar mengajar secara ideal dan berkualitas sesuai yang kita harapkan sementara sarana dan prasarana sekolah/madrasah sangat terbatas. Jadi Dinas Pendidikan maupun Kementarian Agama yang menangani pendidikan setempat perlu terjun langsung melihat fasilitas sekolah/Madrasah yang dimiliki, jangan hanya melihat laporan admnistratif saja.

5. Bertahap.
Kualitas guru itu tidak mungkin tercapai secara cepat, tiga juta lebih guru yang mengajar tidak semuanya memiliki kemampuan SDM yang sama, untuk itu maka perlu dilakukan peta kualitas SDM Guru secara faktual, dan berikan bimbingan dan pelatihan secara bertahap.

6. Berikan Reward jangan hanya Punishment.
Bagaimana mungkin guru dapat terus mempertahankan atau meningkatkan kualitas SDM-nya sementara penghargaan dari masyarakat tidak ada, selalu dicaci maki, selalu dicibir dianggap tidak memiliki kompetensi yang diharapkan, coba berikan penghargaan setiap karya dan kreativitasnya, maka insya allah mereka akan berkualitas.

7. Jangan pilih kasi hanya karena beda pilihan politik.
Bagaimana mungkin guru secara merata dapat berkualitas sementara beberapa kepala daerah justru bersikap pilih kasih dengan guru-gurunya, ada saja guru yang berkualitas tapi karena tidak “sepaham dan segolongan” dengan kepala daerahnya, maka mereka tersingkir, dan disuruh mengajar di pedalaman tanpa ada perhatian sedikitpun.
8. Peran Organisasi Profesi.
Peran organisasi profesi cukup strategis, mulai dari yang tingkat tertinggi, (PGRI, IGI dll) hingga tingkat mata pelajaran (MGMP) perlu dioptimalkan perannya, karena guru tidak mungkin menyuarakan aspirasinya secara individu, peran organisasi profesi ini sangat penting.

Masih banyak hal lain yang mendukung terciptanya guru yang berkualitas, tergantung masyarakat dan pemerintah bagaimana mendukungnya,
Baso Marannu

Post a Comment for "Guru Berkualitas Nggak Dicapai Secara “Instan”"