Ketum Pengurus Besar
Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi meminta pemerintah
tidak membandingkan kualitas pendidik Indonesia dengan Finlandia.(baca)
Apalagi kalau
perbandingan ini menjadi tolok ukur kebijakan pemerintah. Salah satunya tentang
pemberian tunjangan profesi guru (TPG).
"Belakangan ini ada
berbagai statement muncul. Mulai dari rencana pemberian TPG untuk guru
berprestasi sampai penghapusan TPG. Pernyataan-pernyataan ini sangat meresahkan
guru yang saat ini tengah bergelut dengan pembelajaran di masa pandemi,"
kata Unifah dalam FGD Peta Jalan Pendidikan besutan PB PGRI secara daring,
Selasa (2/2).
Menurut Unifah,
membandingkan kualitas guru Indonesia dengan Finlandia dan negara lainnya tidak
masuk akal. Yang harus dibandingkan adalah output-nya. Kebijakannya tidak
pernah dibandingkan.
"Mestinya yang
dibandingkan treatment-nya dan PGRI tidak bisa sendirian menangani guru,
meningkatkan kompetensi mereka," ujarnya.
Di masa pandemi ini,
PGRI melakukan berbagai pelatihan sampai tingkat bawah untuk para guru agar
proses pembelajaran berjalan baik.
Sayangnya, di tengah
upaya PGRI memberikan semangat dan menguatkan para guru, malah muncul kegaduhan
akibat berbagai pernyataan berkaitan dengan guru.
Seperti pemberian TPG
untuk guru berprestasi, penghapusan mata pelajaran sejarah, dan lainnya
walaupun kemudian dibantah pemerintah.
"Jadi banyak sekali
hal-hal yang sebenarnya kami ingin agar situasi tenang, bagaimana proses
pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dalam situasi yang serba sulit. Itu
dulu yang difokuskan," ujarnya.
Kemudian bagaimana siswa
didorong belajar, guru mengajar dengan baik. Baik yang dapat akses maupun tidak
dapat akses. Itu menurut Unifah lebih penting dipikirkan bersama.
PGRI sudah menyiapkan
pelatihan guru secara masif. Para guru juga diminta membuat activity
book.
Terkait peta jalan
pendidikan nasional 2020-2035, PGRI meminta agar guru dan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan (LPTK) bukan sekadar tempelan.
Mereka harus menjadi
fokus utama kalau ingin mencapai kualitas pendidikan dan ditransformasikan
sampai 2035.
"Kami merasa sering
sekali guru ini dijadikan beban oleh kementerian. Kami mohon hargailah guru
dengan tidak mengeluarkan pernyataan yang membuat guru resah. Buatlah mereka
tenang mengajar," pungkasnya. (esy/jpnn)
Sumber : https://m.jpnn.com
Post a Comment for "Ketum PGRI Minta Jangan Lagi Utak-Atik Masalah Tunjangan Profesi Guru"