COVID-19 seakan tidak pernah berhenti
menjadi topik perbincangan. Akibat pandemi yang hampir setahun melanda negeri
ini menyebabkan perubahan dalam banyak hal, tak terkecuali bidang pendidikan.
Pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh atau yang kita kenal PJJ oleh pemerintah
adalah salah satunya. PJJ menggantikan pembelajaran tatap muka karena diyakini
bisa meminimalisir penyebaran dan penularan cofid-19. Tentu saja durasi
pembelajaran lebih singkat, dari yang satu jam pelajaran 45 menit saat tatap
muka menjadi 25 menit saat PJJ.
Dengan berubahnya metode pembelajaran
dari tatap muka ke PJJ tentu dibutuhkan suatu media atau alat. Hal ini sejalan
dengan pendapat Michael Moore (2013) yang mengatakan bahwa PJJ merupakan bagian
dari metode pembelajaran dimana pengajar dan pembelajar terpisah sehingga
komunikasi antara keduanya harus difasilitasi dengan alat cetak, elektronik,
mekanik atau lainnya.
Lantas media apa saja yang bisa
digunakan untuk PJJ? Sebetulnya banyak media yang bisa digunakan dalam PJJ
seperti Free Conference, Google Classroom, Google Meet, Microsoft Team,
Whatsapp, Zoom, dsb. Namun guru harus memilih media yang tidak memberatkan
siswa. Di sekolah tempat saya mengajar yakni SMA Negeri 1 Bodeh, sebagian besar
guru mapel menggunakan google classroom, termasuk mapel bahasa inggris yang
saya ampu. Karena respon siswa kurang begitu menyenangkan saat menggunakan
aplikasi ini, saya ingin mencoba aplikasi lain yang lebih simple, murah dan
mudah agar proses pembelajaran jarak jauh mapel bahasa Inggris tetap berjalan
dengan baik. Aplikasi yang saya pilih adalah whatsapp.
Langkah-langkah pelaksanaan PJJ melalui media ini sama dengan
pelaksanaan pembelajaran tatap muka yakni ada tiga.
Pertama, guru memberikan pendahuluan
berupa salam pembuka, memberi motivasi, menyampaikan apersepsi, berdoa dan
mengingatkan agar siswa menyampaikan kehadirannya. Waktu dikegiatan pendahuluan
ini kurang lebih delapan menit. Selanjutnya terjadi interaksi, siswa menjawab
salam. Untuk menunjukkan kehadirannya, siswa diminta menuliskan nama dan
mengatakan present disertai dengan emoticon tunjuk jari atau menggunakan voice
note.
Kedua, adalah kegiatan inti dengan durasi
waktu kurang lebih 35 menit. Guru menyampaikan kepada siswa akan membagikan
materi pelajaran, bisa berupa video, file atau PPT yang disertai dengan rekaman
penjelasan dan meminta siswa untuk menyimak, membaca dan memahami. Guru
memberikan waktu kepada siswa untuk melakukan aktivitas ini. (Pemberian waktu
disesuaikan dengan kebutuhan). Terjadi interaksi lagi, siswa memberikan respon
dengan menjawab pernyataan guru.
Ketiga, kegiatan penutup. Pada kegiatan
ini guru menanyakan apakah siswa selesai mengerjakan instruksi guru atau belum,
serta memberikan umpan balik terhadap apa yang dilakukan siswa. Siswa menjawab
pertanyaan guru. Selanjutnya guru mengucapkan salam penutup dan mengingatkan
perwakilan siswa agar mengisi link jurnal pemantauan belajar siswa online.
Siswa menjawab salam penutup dari guru dan proses PJJ selesai. Secara umum
proses PJJ bahasa Inggris melalui whatsapp yang saya lakukan seperti itu. Jika
diamati, saat PJJ bahasa Inggris melalui whatsapp ini, siswa lebih cepat
memberikan respon. Bisa dikatakan komunikasi bisa berjalan lebih baik dibanding
jika menggunakan google classroom. Saat ditanya merekapun akan memilih whatsapp
dibanding google classroom saat PJJ.
Post a Comment for "PJJ English by Whatsapp, Kenapa Tidak?"