Pakar
keamanan siber dari Vaksin.com Alfons Tanujaya mengingatkan pengguna Facebook untuk
berhati-hati ketika membuka unggahan bermuatan pornografi dari sebuah tag atau
mention.
Menurut
Alfons, situs itu mengandung phishing yang bertujuan untuk mencuri
data kredensial pengguna Facebook.
"Aksi
ini memang sengaja dirancang menggunakan sarana Facebook Page dan dipersiapkan
terlebih dahulu secara khusus. Dalam menjalankan aksinya terkandung phishing di
situs yang telah dipersiapkan yang bertujuan untuk mencuri kredensial Facebook
korbannya," ujar Alfons kepada CNNIndonesia.com, Selasa (20/4).
Alfons
menuturkan puluhan ribu pengguna Facebook telah menjadi korban phishing dalam
beberapa hari terakhir. Hal itu tampak dari banyaknya tag atau mention kepada
pengguna yang tidak saling mengenal.
"Beberapa
akun Facebook yang melakukan mention tersebut mengklaim bahwa mereka tidak
tidak melakukan aktivitas mention tersebut dan bahkan ada post khusus yang
beredar mengklaim tidak bertanggung jawab atas aksi mention yang dilakukan
akunnya," ujarnya.
BACA
JUGA : Mengenal Apa itu Phising Penyebab, dan Mengatasinya
Alfons
menyampaikan aksi ini memang sengaja dirancang menggunakan sarana Facebook
Page. Dia menduga ada orang Indonesia yang terlibat dalam aksi itu karena
Facebook Page yang dibuat berbahasa Indonesia.
Metode
yang digunakan untuk memancing korbannya juga tidak jauh-jauh, kata Alfons
ibarat memancing anak kecil dengan permen guna menculiknya, korban dipancing
dengan video dengan judul bombastis dan gambar seronok.
"Judul
yang dipilih pun sangat menggoda seperti 'Selingkuh dengan istri teman'
sehingga menimbulkan rasa ingin tahu besar pada sebagian besar penerima mention
dan menjadi korbannya," ujar Alfons.
Berdasarkan
analisis, Alfons menilai pelaku memanfaatkan sarana 'mention' untuk menyebarkan
informasi pornografi itu hingga menjadi viral. Pelaku tidak mungkin dengan
Facebook Ad atau iklan Facebook karena selain mahal, iklan seperti itu juga
kemungkinan tidak lolos sensor dan diblokir oleh Facebook.
"Hal
ini dimanfaatkan dengan cerdik oleh pembuat aksi ini dan dipadukan dengan aksi
phishing yang setiap kali berhasil mencuri kredensial Facebook korbannya, maka
akun tersebut langsung digunakan untuk melakukan mention massal kepada sebanyak
mungkin kontak," ujarnya.
Melihat
kecepatan dari mention, Alfons juga berkata aksi mention itu kemungkinan besar
dilakukan script secara otomatis sehingga dalam waktu singkat puluhan ribu akun
Facebook akan dimention dan situs itu akan mendadak populer.
Jadi,
korban yang dimention mengunjungi Facebook Page akan mendapatkan tombol [Tonton
Video] dan jika di klik maka korban akan digiring pada situs phishing yang
telah dipersiapkan.
Jika
korbannya terlindungi oleh antivirus yang baik maka akan langsung muncul
peringatan kalau situs yang dikunjungi adalah situs berbahaya, beresiko tinggi
dan mengandung aktivitas phishing atau situs palsu yang bertujuan mencuri
kredensial seperti yang terdeteksi oleh Webroot Web Threat Shield.
Tanpa
Webroot, lanjut Alfons korban yang mengklik tombol [Tonton Video] akan langsung
mendapatkan situs phishing yang dirancang sedemikian rupa seakan-akan dari
Facebook yang meminta konfirmasi ulang bahwa video ini hanya untuk pengguna
berusia 18 tahun ke atas dan harus memasukkan kredensial Facebook. Padahal
jelas-jelas alamat situsnya bukan dari Facebook.
"Jika
korbannya memasukkan kredensial Facebooknya ke dalam situs phishing ini maka
akunnya akan digunakan untuk menyebarkan informasi Facebook Page yang sudah
dibuat dengan melakukan mention massal," ujar Alfons.
Yang
harus dilakukan pengguna
Alfons
menyarankan para korban melaporkan Facebook Page yang menjadi biang kerok
masalah. Selain itu, korban bisa menginformasikan kepada akun yang melakukan
mention supaya segera mengganti password Facebooknya karena sudah
disalahgunakan untuk mention massal.
Selain
itu, pengguna Facebook dapat melakukan beberapa tindakan pencegahan untuk
melakukan pengamanan. Misalnya, menggunakan antivirus yang mampu melindungi
dari phising, ransomware, dan ancaman lainnya.
Kemudian,
pengguna bisa melindungi akun digital dengan TFA (Two Factor Authentication).
Hindari menggunakan akun digital jika hanya dilindungi kredensial tradisional
seperti username dan password saja karena jika kredensial
bocor, TFA/ OTP (One Time Password) akan melindungi dari aksi pencurian akun.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com
Post a Comment for "Bahaya Buka Tag Link Porno di Facebook"