Kementerian
Keuangan (Kemenkeu) terus berupaya untuk mengelola belanja negara yang begitu
besar untuk anggaran pendidikan.
Menteri
Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, awalnya sistem anggaran
mengharuskan alokasi belanja dihabiskan dalam satu tahun anggaran. Kemudian
Kemenkeu mulai merintis pembentukan dana abadi. Dengan begitu, alokasi anggaran
20 persen tersebut dapat didesain dengan program yang tidak harus dihabiskan
pada satu tahun anggaran.
“Pembentukan dana abadi dalam bentuk dana abadi
pendidikan, kemudian dikenal untuk membiayai beasiswa baik yang sifatnya
reguler, afirmasi, maupun untuk ASN, TNI, Polri itu merupakan suatu pemikiran
untuk menciptakan sebuah dana yang bermanfaat antargenerasi atau intergenerational
fund,” ungkap Sri Mulyani dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode
10: Perluasan Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), di
Jakarta, Kamis (22/04/2021).
Ia
berharap, Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Kemdikbud) dan Kementerian Agama
(Kemenag) pun betul-betul memikirkan desain dari penggunaan dana abadi ini,
agar betul-betul bisa dimanfaatkan antargenerasi.
Menkeu
menambahkan, sejak LPDP dibentuk, sudah terakumulasi dana abadi sebesar Rp70,1
triliun, dari jumlah awal Rp1 triliun.
Di
dalam dana abadi tersebut, terdapat dana abadi pendidikan sebesar Rp61,1
triliun, dana abadi penelitian Rp4,99 triliun, dana abadi untuk perguruan
tinggi Rp3 triliun, dan dana abadi untuk kebudayaan Rp1 triliun.
“Kemenkeu
melalui LPDP terus berharap pemanfaatan hasil investasi dari dana abadi ini
benar-benar bisa memberikan dukungan yang fleksibel dan efektif bagi
program-program yang didesain oleh Kemdikbud, Kemenag, dan kementerian yang
bertanggung jawab di bidang pendidikan dan penelitian lainnya,” jelasnya.
Menkeu
menyambut baik rencana Kemdikbud melakukan inisiatif untuk memperluas
penggunaan dana abadi LPDP dari sisi hasil investasinya. Dana abadi untuk
membiayai berbagai program yang tidak hanya mencakup beasiswa tradisional yang
sudah diberikan, yaitu beasiswa reguler, beasiswa afirmasi, dan beasiswa ASN,
TNI, Polri, tapi juga akan diperluas ke kegiatan yang dapat meningkatkan
kualitas para dosen dan guru.
“Sekarang
saya lihat Kemendikbud akan memulai mengekspansi dengan kegiatan-kegiatan yang
mencakup kualitas dosen, guru, dan terutama juga guru SMK,” tutur Sri Mulyani
Kemenkeu
akan terus mendukung dari sisi peningkatan SDM. Kemenkeu juga akan fokus untuk
tetap menjaga tata kelola dan menjamin atau meyakinkan bahwa belanja-belanja
ini memberikan dampak yang terbaik. Oleh karena itu, ke depan, monitoring dan
evaluasi menjadi sangat penting untuk dilakukan. (HUMAS
KEMENKEU/AIT/UN)
Kunjungi laman resmi Kemnekeu melalui tautan ini
Post a Comment for "Dana Abadi Pendidikan untuk Peningkatan SDM Antargenerasi"