Pemda Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) menjadi salah satu provinsi yang berkomitmen mengimplementasikan pendekatan belajar Deep Learning di berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD, SMP, hingga SMA, termasuk sekolah di bawah naungan Kementerian Agama.
Sekretaris Daerah Jabar, Herman Suryatman, menyampaikan bahwa penerapan Deep Learning di Jabar berjalan lancar dan menjadi langkah transisi sambil menunggu hasil kajian Kurikulum Merdeka.
"Kami sudah relatif mengetahui kondisi di lapangan dan Jabar berkomitmen terdepan dalam implementasi Deep Learning baik di SMA, SMP, SD dan semua jenjang pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama," ujar Herman saat monitoring di SMA Negeri Situraja, Sumedang, Senin (6/1/2025).
Pada kunjungannya di hari pertama sekolah pascalibur semester, Herman menjelaskan bahwa siswa sudah memahami tiga pilar utama pendekatan Deep Learning, yaitu:
- 1. Mindful Learning (pembelajaran yang berkesadaran).
- 2. Meaningful Learning (pembelajaran yang bermakna).
- 3. Joyful Learning (pembelajaran yang menyenangkan).
Herman menambahkan bahwa implementasi Deep Learning akan terus dipantau secara menyeluruh, termasuk pelatihan untuk kepala sekolah dan guru di 27 kabupaten/kota.
"Tentu nanti juga ke daerah lainnya di 27 kabupaten/kota karena semua harus diperhatikan. Kita akan edukasikan agar semua kepala sekolah dan guru memahami untuk dipraktikkan," kata Herman.
Menurutnya, komitmen ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045 yang menempatkan pendidikan maju sebagai modal utama.
Paparan Kemendikdasmen
Terkait penerapan Dee Learning ini, Kemendikdasmen pada Januari 2025 ini sudah menyusun paparan dalam upaya melakukan sosialisasi perihal Pembelajaran Mendalam.
Dalam paparan itu didefinisikan bahwa Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran (mindful), bermakna (meaningful), dan menggembirakan (joyful) melalui olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara holistik dan terpadu.
Konsep ini mengintegrasikan aspek intelektual, etika, estetika, dan kinestetik untuk membentuk generasi dengan delapan dimensi profil lulusan, seperti keimanan, penalaran kritis, kreativitas, dan kolaborasi.
Pendekatan ini didasarkan pada filosofi Ki Hajar Dewantara yang menekankan pembelajaran yang memerdekakan dan berpusat pada siswa.
Download Paparan Pembelajaran Mendalam
Dengan demikian, kerangka kerja pembelajaran mendalam mencakup strategi pengajaran berbasis pengalaman nyata, penggunaan teknologi digital, dan lingkungan belajar kolaboratif.
Untuk mendukung implementasinya, diperlukan pelatihan guru, kemitraan dengan masyarakat, serta pengembangan asesmen holistik.
Pendekatan ini diharapkan menjadi solusi atas tantangan pendidikan masa depan, khususnya dalam mempersiapkan generasi Indonesia Emas 2045 yang kompeten dan inovatif.
Para guru, kepala sekolah dan
pendidik pada umumnya, dapat mendownload paparan sosialisai lengkap
"Pembelajaran Mendalam" dari Kemendikdasmen melalui link
berikut: [DOWNLOAD
PAPARAN DEEP LEARNING - Kemendikdasmen]
0 komentar:
Post a Comment