Asesmen Nasional (AN) pengganti Ujian Nasional (UN) akan mulai digelar pada Maret-April 2021.
Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Totok
Suprayitno mengatakan, Asesmen Nasional akan diselenggerakan per jenjang secara
bertahap dengan didahului tingkat SMA/SMK/MA diikuti SMP/MTs.
"Kami laksanakan sebelum puasa (Ramadhan). Kami mulai
Maret-April 2021 secara bergantian. Jadi tidak serentak, supaya bisa berbagi
sumber daya. Kami mulai dengan SMA dulu, SMK, dan seterusnya," kata Totok
saat rapat kerja bersama Komisi X DPR, Senin (16/11/2020).
Selanjutnya, laporan hasil akan keluar pada Juli 2021.
Berikutnya, Asesmen Nasional untuk tingkat SD/MI digelar
pada Agustus 2021. Laporan hasil akan keluar pada Oktober 2021. "Sementara
SD dan MI kami rencanakan Agustus 2021 dan laporannya selesai Oktober
2021," ujarnya.
Dalam rangka persiapan Asesmen
Nasional, Kemendikbud menyediakan 7.552 paket TIK untuk 2.330 SD dan 5.222 SMP
melalui APBN.
Selain itu, juga melalui DAK Fisik dengan menyediakan 11.296
paket TIK untuk 11.296 satuan pendidikan.
Totok memaparkan, tiap sekolah akan menerima 15 laptop, 1
konektor, 1 wireless router, dan 1 proyektor.
Kendati demikian, Totok menyatakan pengadaan alat-alat TIK
ini tidak semata hanya untuk pelaksanaan Asesmen Nasional, tetapi juga demi
perbaikan pembelajaran jangka panjang.
"Asesmen Nasional kami harap sebagai pemicu untuk mempercepat proses digitalisasi sekolah, sehingga kalau perlu triliunan rupiah, itu bukan anggaran pelaksanaan asesmen, tapi proses perbaikan sekolah," ucapnya.
Totok
menjelaskan Asesmen Nasional terdiri dari Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
Literasi-Numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Menurutnya, Asesmen Nasional akan menghasilkan potret
komprehensif bagi sekolah dan pemerintah daerah untuk melakukan evaluasi diri
dan perencanaan perbaikan mutu pendidikan. Ia menegaskan bahwa AN bukan
penilaian individu siswa, tetapi penilaian terhadap sekolah.
"AN berorientasi pada perbaikan, bukan pada ranking atau
membanding-bandingkan antarsekolah," kata Totok.
Dalam pelaksanaannya, Asesmen Nasional dilaksanakan di
semua sekolah. Namun, tidak semua siswa akan ikut serta.
Siswa akan dipilih secara acak dari kelas 5, 8, dan 11 di
tiap sekolah. Sementara itu, siswa kelas 6, 9, dan 12 dapat fokus pada ujian sekolah
dan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
Totok mengatakan Asesmen Nasional merupakan upaya
pemerintah untuk mengubah paradigma proses pembelajaran.
Ia berharap para orangtua dan guru tidak perlu repot-repot
mengikutsertakan siswanya dalam program bimbingan belajar demi mencapai skor
sempurna di Asesmen Nasional.
"Mohon AN tidak disikapi berlebihan. Siswa, guru, orangtua tidak perlu mlekaukan persiapan khusus seperti dengan bimbel dan sebagainya. Karena ini sebetulnya tidak bimbel-able. Soal-soalnya bukan hafalan, tapi merupakan pemikiran dengan nalar kritis," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kemendikbud: Asesmen Nasional Pengganti UN Digelar Maret 2021"
Post a Comment for "Asesmen Nasional (AN) Pengganti Ujian Nasional (UN) Akan Mulai Digelar Pada Maret-April 2021"